Bentuk Umum Irisan Kerucut sebagai Kurva Berderajat Dua
Jika
diberikan sebuah kerucut kemudian kerucut tersebut dipotong dengan berbagai
cara maka akan diperoleh sebuah bidang perpotongan. Gambar berikut menunjukkan
berbagai bentuk irisan yang diperoleh dari hasil perpotongan sebuah kerucut
dengan sebuah bidang. Hasil irisan pada kerucut tersebut akan membentuk sebuah
kurva yang secara umum disebut irisan kerucut (conic section).
Bentuk-bentuk irisan keruct seperti yang ditunjukkan pada gambar (a)
berupa sebuah lingkaran, gambar (b) adalah elips, gambar (c) membentuk
parabola, dan gambar (d) menghasilkan hiperbola.
Namun para ahli matematika telah
menyepakati bahwa secara umum bentuk irisan kerucut adalah parabola, elips, dan
hiperbola. Sedangkan lingkaran merupakan kasus khusus dari elips. Masing-masing
kurva tersebut memiliki persamaan kurva berderajat dua yang unik.
Sebuah kurva bidang (plane curve) merupakan himpunan titik-titik yang akan dapat
dinyatakan dalam persamaan kurva. Sebuah persamaan kurva berderajat dua
dinyatakan oleh persamaan berikut :
Ax2
+ By2 + Cxy + Dx + Ey + F = 0
dengan
nilai koefisien A, B, dan C ketiganya tidak bersamaan bernilai nol.
Semua
persamaan berderajat dua seperti di atas, pada sistem koordinat persegi panjang
akan merepresentasikan sebuah kurva yang dinamakan irisan kerucut (conic). Bentuk persamaan kurva
berderajat dua juga dapat dinyatakan sebagai berikut :
ax2
+ by2 + 2hxy + 2gx + 2fy + c = 0
dengan
nilai koefisien a, b, dan h ketiganya tidak bersamaan bernilai nol.
Jika
kurva berderajat dua melalui titik (0, 0) maka diperoleh persamaan kurva yaitu
:
Ax2
+ By2 + Dx + Ey
+ F = 0
dengan
nilai koefisien A dan B keduanya tidak bersamaan bernilai nol
atau
ax2
+ by2 + 2gx + 2fy + c = 0
dengan
nilai koefisien a dan b keduanya tidak bersamaan bernilai nol.
Pertanyaan 3 - 1 : Diberikan 5 titik
berbeda yaitu P(1, 1), Q(2, 3), R(0, 5), S(-1, 3), T(-1, 0) dan U(0, 0)
tentukan persamaan kurva berderajat dua yang melalui kelima titik tersebut.
Hubungkan kelima titik oleh sebuah kurva tertutup sederhana, lalu dugalah
bentuk kurva tersebut sebagai salah satu bentuk irisan kerucut.
Penyelesaian :
Diketahui
: Enam
titik yang dilalui sebuah kurva berderajat dua yaitu :
P(1, 1), Q(2, 3), R(0,
5), S(-1, 3), T(-1, 0) dan U(0, 0)
Persamaan umum kurva
berderajat dua : Ax2
+ By2 + Cxy + Dx + Ey + F = 0
Ditanyakan : Persamaan
dan bentuk kurva berderajat dua … ?
Identifikasi
masalah : Persamaan kurva berderajat dua memiliki 5 suku yaitu x2,
y2, xy, x dan y serta 6 koefisien yang belum diketahui yaitu A, B,
C, D, E dan F. Untuk menentukan persamaan kurva yang melalui keenam titik maka
substitusikan keenam titik ke persamaan umum kurva sehingga diperoleh 6
persamaan yang membentuk sebuah sistem persamaan linier. Penyelesaian sistem
persamaan linier menggunakan metode substitusi.
Langkah Penyelesaian
:
Langkah 1 : Substitusi titik-titik pada kurva ke persamaan
umum kurva berderajat dua
P(1,
1) Þ A + B + C + D + E + F = 0
Q(2,
3) Þ 4A + 9B + 6C + 2D + 3E + F = 0
R(0,
5) Þ 25B + 5E + F = 0
S(-1,
3) Þ A + 9B - 3C - D + 3E + F = 0
T(-1,
0) Þ A - D + F = 0
U(0,
0) Þ F = 0
Langkah 2 : Membentuk sistem persamaan
Karena diperoleh F = 0 maka dapat
dibentuk sistem persamaan linier berikut :
Langkah 3 : Penyelesaian sistem persamaan
Dari sistem persamaan di atas diperoleh
bahwa A = D dan E = -5B di mana A ¹
B ¹
0. Misal A = 1 maka D = 1 sehingga :
Langkah 4 : Membentuk persamaan kurva berderajat dua yang
melalui keenam titik
Dengan demikian didapatkan persamaan
kurva berderajat dua :
x2 + y2 - xy +
x - y =
0 atau 3x2 + y2 - 2xy + 3x - 5y = 0
Langkah
5 : Pemeriksaan kedudukan titik-titik terhadap kurva bersesuaian dengan
persamaa
Langkah berikutnya adalah
menggambarkan kedudukan titik-titik dan memeriksa kebenaran apakah kurva
melalui keenam titik tersebut. Dari gambar terlihat bahwa benar keenam titik
dilalui oleh sebuah kurva berderajat dua yang disebut elips.
1. LINGKARAN
Lingkaran adalah himpunan
titik-titik yang berjarak sama dari suatu titik tertentu
Persamaan Umum lingkaran
Ax2
+ By2 + Cxy + Dx + Ey + F = 0 ,
Dengan nilai A = 1, B = 1, C = 0, D = -2a,
E = -2b, F = konstan
Persamaan lingkaran yang
berpusat di titik O (0,0) dengan jari-jari r satuan adalah
x2 + y2 = r2
Persamaan lingkaran yang
berpusat di titik P(a,b) dengan jari-jari r satuan adalah
(x-a)2 + (y-b)2 = r2
Sifat Geometris dari lingkaran yaitu suatu lingkaran memiliki
jari-jari yang sama terhadap satu titik pusat
Sifat Aljabar suatu lingkaran yaitu persamaan lingkaran dengan
jari-jari r adalah x2 + y2 = r2
Esentristitas
(e) adalah perbandingan jarak titik Fokus ketitik P
(d) dan titik P ke garis Direktris (d’)
e
= →
e = 1 jika d = d’
e
< 1 jika d < d’
e
> 1 jika d > d’
PERSAMAAN GARIS SINGGUNG
Contoh
1.
Tentukan Persamaan Garis
Singgung lingkaran x2 + y2 = 25 sejajar gais y = 2x + 3 .
Identifikasi masalah
Diketahui : titik P (0,0) , dengan r = 5
h : y = 2x + 3 , maka mh = 2
misalkan garis singgung lingkaran k sejajar dengan h , maka mk = mh
Ditanya : P1 dan P2 ..?
Jawab : P1 dan P2 adalah
titik pada lingkaran, maka x12 + y12 = 25 , x22 + y22 = 25
P1 dan k pada garis singgung, maka y = 2x1 + c , y = 2x2 + c,
Substitusikan nilai x2 + y2 =
25 sejajar gais y = 2x + c
x2 +
(2x + c)2 = 25
x2 +
4x2 + 4xc + c2 = 25
5x2 + 4cx + c2 -
25 = 0
Agar memiliki solusi real, maka D = 0
b2- 4ac = 0
(4c)2 – 4(5)( c2 -
25) = 0
16c2 – 20c2- 500 = 0
4c2 = 500
c2 = 125
c1 = 5√5
c2 = -5√5
Masukkan ke persamaan y = 2x + c , menjadi y = 2x + 5√5 dan y = 2x - 5√5
Jika diketahui garissinggung y = mx +n dan lingkaran x2 + y2
= r2 , maka persamaan garis singgung yang sejajar y = mx + n yaitu
y = mx+ k dimana k = ±r ,
sehingga diperoleh garis singgung
y = mx + r dan y = mx - r
2.
Jika diketahui
persaman (x-2)2 + (y-3)2 = 16 . apakah A(5 , 9) beradadi
luar atau di dalam lingkaran atau pada lingkaran.
Penyelesaian
: Substitusikan titik A(5 , 9) pada
persamaan (x-2)2 + (y-3)2 = 16
Menjadi (5-2)2 + (9-3)2 = 16
9 + 36 = 16
58
≥ 16
Karena 58 ≥ 16 , berarti titik A berada di luar lingkaran
Ø ELIPS
Elips adalah tempat kedudukan
titik-titik yang jumlah jaraknya terhadap dua fokus selalu konstan. Elips mempunyai dua sumbu simetri yang saling
tegak lurus. Sumbu yang panjang disebut Sumbu Mayor. Dan yang pendek disebut
Sumbu Minor. Titik potong antara kedua sumbu elips tersebut merupakan pusat
elips ybs.
Bentuk Umum Persamaan Elips :
a X 2 + b Y 2 + c X + d
Y + e = 0
dimana : a tandanya sama dengan b tetapi
nilai a tidak sama dengan b
Pusat dan jari-jari elips dirumuskan sebagai
berikut :
jika r1= r2 maka akan menjadi
lingkaran.
Contoh :
Tentukan pusat , jari-jari dan perpotongan kurva
elips dengan masing-masing sumbu koordinatnya ( sumbu X dan Y ) dari persamaan
elips berikut :
Berarti : pusat elips ada pada titik ( 2 ; 3
)
Karena
r1 < r2 maka sumbu mayor elips
// sumbu vertikal Y
r1 adalah jari-jari
pendek dan r2adalah jari-jari panjang
Hitunglah : pada titik koordinat berapakah
terjadi perpotongan kurva elips dengan sumbu X dan sumbu Y.
Ø HIPERBOLA
Hiperbola adalah tempat kedudukan
titik-titik yang perbedaan jaraknya terhadap dua fokus selalu konstan.
Hiperbola mempunyai dua sumbu simetri yang saling tegak lurus dan sepasang
asimtot. Perpotongan antara sumbu-sumbu simetri (antara asimtot-asimtot)
merupakan pusat hiperbola.
Bentuk umum persamaan hiperbola :
a X 2 + b Y 2 + c X + d
Y + e = 0 ; dimana a dan b berlawanan
tanda
Pusat hiperbola dapat dicari dengan cara :
dimana
( i , j ) adalah koordinat titik pusat hiperbola
Jika nilai m = n maka asimtotnya akan saling
tegak lurus, dan sumbu lintangnya tidak lagi sejajar salah satu sumbu
koordinat, dan hiperbolanya disebut hiperbola sama sisi.
Ø PARABOLA
Parabola adalah tempat kedudukan
titik-titik yang berjarak sama terhadap sebuah titik fokus dan sebuah garis
lurus yang disebut direktriks. Setiap
parabola mempunyai sebuah sumbu simetri dan sebuah titik ekstrim.
Persamaan parabola :
Ø y = a X 2 + b X + c jika sumbu simetri // sumbu vertikal (sumbu
y)
Ø X = a Y 2 + b Y + c jika sumbu simetri // sumbu horisontal (sumbu
x)
Contoh :
Tentukan titik ekstrim dan perpotongannya dengan sumbu-sumbu koordinat (sumbu x
dan y) dari parabola berikut :
Y =
- X 2 + 6 X – 2
Sumbu
simetri sejajar sumbu Y
Karena
nilai a = - 1 < 0 ; maka parabolanya
menghadap ke bawah.
Titik ekstrimnya terletak di atas atau titik
maksimum, dengan titik
koordinat :
Perpotongan
dengan sumbu Y terjadi pada saat X = 0 Ã Y = - 2
Perpotongan
dengan sumbu X terjadi pada saat Y = 0 Ã
0 = - X 2 + 6 X – 2
Dengan
menggunakan rumus a b c diperoleh
X1 = 5,65 dan X2 = 0,35
Komentar
Posting Komentar